Motif Sarung Sikka dan Maknanya

Sarung tenun bagi masyarakat Sikka merupakan salah satu pakaian adat yang masih terjaga hingga sekarang. Selain sebagai sarung, kain tenun ikat juga dipakai untuk selendang pelengkap baju yang dikenakan. Nah, bagaimana motif sarung Sikka dan maknanya itu yang nanti kita bahas.

motif sarung sikka dan maknanya

Perempuan Suku Sikka yang berada di Maumere mempunyai kebiasaan memakai pakaian adat. Mereka memakai kain sarung tenun sampai pinggang yang dinamakan utan. Paduan atasannya, berupa baju kebaya yang dinamakan labu.

Sementara laki laki di ibukota Kabupaten Sikka tersebut juga memakai sarung yang disebut lipa atau ragi. Sarung memang menjadi pakaian penting bagi adat Sikka, seperti acara kelahiran, pernikahan, dan kematian.

Motif dan Makna Sarung Sikka

Berikut motif sarung Sikka dan maknanya :

  1. Motif Manu Hutu. Motif sarung Sikka yang memiliki makna perlindungan. Motif Manu Hutu menggambarkan induk ayam yang membuat perlindungan untuk 4 anak ayam di sekitarnya.
  2. Motif Jarang Atabi’an. Sarung motif ini mempunyai makna manusia akan menempuh perjalanan di alam baka sebagimana orang berkuda.
  3. Motif Orange Tulada. Motif pohon hidup mempunyai makna memberi teladan. Warna asli dari kain tenun motif ini adalah merah atau biru gelap.
  4. Motif Rempe Sikka. Sarung mempunyai makna untuk upacara bagi pasangan agar hidup rukun.
  5. Motif Dala Mawarani. Maknanya dengan adanya motif Bintang Kejora yang menunjukkan makna penerangan atau petunjuk, sekaligus sebagai media penolak bala.
  6. Utan Mawarani. Utan Mawarani maknanya ketulusan hati.

Demikian penjelasan singkat motif dan makna kain dari Nusa Tenggara Timur atau NTT tersebut. Semoga menambah pengetahuan dan rasa cinta kita terhadap tanah air Indonesia. Mari kita lestarikan wastra budaya yang menjadi salahsatu kekayaan nusantara.

Tidak ada produk yang ditemukan sesuai dengan pilihan Anda.