Menampilkan semua 2 hasil

sarung tenun donggala


Tenun Donggala

Dapatkan tenun Donggala asli buatan pengrajin provinsi Sulawesi Tengah hanya di Tokotenun.com. Dapatkan kain tradisional untuk pakaian adat atau model baju modern bertema etnik. Sesuaikan kebutuhan dan budget Anda dengan harga sarung sutra Donggala. Anda dapat memilih produk dari yang paling murah sampai termahal dengan melihat daftar kain tenun Donggala di bawah ini :


Donggala adalah nama sebuah kabupaten yang berlokasi di provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten sekaligus pusat administrasi ada di kecamatan Banawa. Kabupaten ini mempunyai luas sebesar 5.275,69 km² dimana terdapat 304.110 jiwa penduduk tercatat tinggal di wilayah tersebut pada tahun 2020. Donggala mengelilingi wilayah Kota Palu, dan berbatasan dengan Parigi Moutong di bagian timur, Tolitoli di bagian utara dan timur laut, Sigi di bagian selatan, dan Sulawesi Barat di bagian barat dan barat daya.

Latar Belakang Kain Tenun Donggala

Asal usul kain tenun Donggala diyakini bermula pada masa pendudukan Belanda, awal abad ke-16. Pada saat itu, sejarah mencatat ada perpaduan antar kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah dan Bugis. Dari perpaduan antara kerajaan itulah tercipta karya yang diteruskan secara turun temurun hingga ssekarang, yaitu kain tenun Donggala. Kain Donggala menjadi kebanggaan masyarakat lokal dan lambang status sosial masyarakat. Masyarakat yang memiliki status sosial tinggi menggunakan kain tenun Donggala dengan corak dan motif tertentu sesuai dengan kedudukannya. Biasanya kain digunakan pada upacara-upacara adat dan upacara resmi lainnya. Namun saat ini, penggunaan kain tenun Donggala tidak tergantung pada kedudukan dan status seseorang, siapa saja yang mampu dapat menggunakan kain ini. Selain itu, saat ini tenun Donggala berfungsi sebagai cinderamata bagi tamu atau kerabat yang berkunjung ke daerah Sualwesi Tengah. Sebagaimana kita ketahui, beberapa tenun daerah Indonesia mempunyai keistimewaan yang terkenal, contohnya Toraja dan Nusa Tenggara Timur. Seperti halnya kain tenun NTT , sarung tenun Donggala juga mempunyai jenis motif yang masing-masing mempunyai makna adat yang berbeda.

6 Jenis Kain Donggala Berdasarkan Motif

Berdasarkan teknik pembuatan dan motif, kain tenun Donggala terdiri dari 6 jenis, yaitu : 1. Buya Bomba Yaitu jenis kain yang memiliki motif bunga-bunga. Kain jenis ini dibuat dengan cara mengikat benang pakan, kemudian dicelupkan ke dalam pewarna sebelum ditenun. Benang pakan merupakan benang yang disusun lurus secara horizontal pada konstruksi sebuah kain. Selain benang pakan, ada juga benang lusi, yakni benang yang disusun lurus secara vertikal. Motif tanaman pada kain Buya Bomba memiliki makna rasa cinta yang suci terhadap keluarga, kerajaan dan Tuhan yang menciptakan alam semesta. 2. Buya Subi Yang dimaksud dengan Buya Subi dalah kain yang dibuat dengan teknik songket atau sungkit. Kain ini memiliki ragam hias berupa bunga-bunga. Pada kepala kain terdapat motif belah ketupat dan badan kain bermotif tanaman bunga menjalar. Makna kain tenun Donggala corak Buya Subi adalah gambaran keteguhan hati pria dalam melamar wanita dan simbol pemersatu keluarga. 3. Kombinasi Bomba dan Subi Jenis kain ini dibuat dengan dua cara atau proses, yaitu dicelup dan disungkit. Corak pada kepala kain bermotif bunga kuncup dengan badan kain bermotif bunga mawar. Makna yang terkandung adalah rasa cinta yang suci terhadap kerajaan Banawa. 4. Buya Bomba Kota Merupakan jenis kain yang bermotif kotak-kotak. Kain ini dibuat dengan teknik mengikat benang lusi dan benang pakan dengan ikat ganda. Motif kotak-kotak kecil dan garis vertikal pada kepala kain memiliki makna bahwa setiap manusia haruslah menjaga tingkah laku. 5. Buya Cura Buya Cura bermotif kotak-kotak besar bermakna semasa hidup, manusia haruslah menjaga tingkah laku sebagai bekal amalan saat meninggal dunia. 6. Buya Awi Kain yang polos dan hanya memiliki satu warna tanpa ragam hias. Kain Buya Awi yang tidak bermotif punya makna sebagai wanita suci yang siap dinikahi oleh pria pujaannya.