Menampilkan 1–12 dari 51 hasil

kain tenun ikat lungsi


Tenun Ikat Lungsi

Tokotenun.com menghadirkan kain tenun ikat lungsi untuk kebutuhan Anda. Jenis ikat lungsi banyak dipakai untuk selendang, bawahan kebaya, dan bahan baju yang menjadi variasi outfit Anda. Macam macam manfaat lainnya adalah untuk hadiah istimewa dari Anda. Apa saja pilihannya? Kami jual kain tenun varian ikat lungsi dengan berbagai motif, harga, dan ukuran dari pengrajin tenun Troso Jepara. Sebagai perbandingan, Anda dapat melihat jenis produk yang tanpa proses ikat pada ketegori Kain Tenun Lurik.


Pengertian tenun ikat lungsi adalah tenun ikat yang menggunakan teknik pembuatan motif dengan cara mengikat di bagian bagian tertentu pada benang lungsi. Benang lungsi yang disebut juga dengan istilah lungsin atau lusi, definisinya adalah benang yang ditata pada posisi vertikal dari penenun.

Cara Membuat Tenun Ikat Lungsi

Sebelum dipasang pada alat tenun, benang lungsi ditata, kemudian dibuat pola. Sesuai posisi pola corak, bagian bagian tertentu kemudian diikat yang membuatnya tidak terkena pewarna. Tentu, cara mengikat harus kuat dan rapat agar air tidak masuk. Sementara itu, bagian lain yang tidak diikat akan terkena zat pewarna saat dicelup dalam wadah ketika proses pewarnaan. Kombinasi bagian benang yang terkena warna dan bagian yang tidak terkena warna karena diikat, akan membentuk corak pada permukaan benang. Setelah proses pewarnaan, benang dijemur sampai kering. Kemudian, dilanjutkan dengan melepas semua bagian benang yang terikat. Setelah itu, baru dipasang vertikal atau tegak lurus dengan penenun pada alat tenun. Saat ditenun, benang lungsi sudah terdapat motif dan warna. Sebaliknya, benang pakan yang posisinya mendatar atau horizontal berwarna polos tanpa motif. Kedua benang yaitu lungsi dan pakan dianyam menggunakan alat tenun untuk membentuk lembaran kain yang padat dan rapi. Proses membuat kain dengan cara kerja menganyam benang menggunakan alat tenun seperti inilah yang disebut dengan menenun. Bedanya apa dengan ikat pakan? Perbedaan dengan tenun ikat pakan terletak pada benang yang diikat. Pada ikat lungsi, yang diikat adalah benang lungsi. Sedangkan pada jenis ikat pakan, yang diikat adalah benang pakan. Kerajinan tenun lungsi ini banyak ditemui di daerah sentra tenun NTT, NTB, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, dan Maluku, serta telah berkembang di wilayah lain seperti Jepara, Jawa Tengah. Sebagai warisan budaya Indonesia, tenun ikat memiliki akar yang dalam dalam sejarah masyarakat setempat. Pemeliharaan tradisi ini telah dilakukan secara turun temurun, menjadi cerminan kekayaan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Sejarah tenun ikat mencerminkan kisah perjalanan masyarakat lokal dalam melestarikan keunikan teknik dan nilai-nilai tradisional.