Bagaimana ciri ciri sarung Ketjubung asli itu? Berapa harga dari yang termurah sampai termahal? Apa super platium itu tipe tingkatan tertinggi? Biar tidak salah informasi, temukan penjelasannya di sini.
Sarung Ketjubung merupakan salah satu merek sarung tenun yang populer di Indonesia. Berdasarkan informasi dari situs ketjubung.id, sarung ini diproduksi oleh CV Ketjubung sejak tahun 1966. Lokasi pabriknya terletak di kota Gresik, Jawa Timur. Sampai sekarang, produknya tersebar di seluruh penjuru nusantara. Bahkan ada juga, sarung yang diekspor. Faktanya, produsen Ketjubung sudah bisa jual kain tenun sarung sampai Malaysia, Brunei Darussalam, Timur Tengah dan Afrika.
Setiap menjelang Ramadhan dan lebaran Idul Fitri, banyak masyarakat di Indonesia membeli sarung. Baik untuk pemakaian sendiri maupun sebagai hadiah untuk orang lain. Entah itu kepada tokoh masyarakat, guru, kyai, orang tua, sampai karyawan yang bekerja.
Sebelum membeli, mungkin kita penasaran bagaimana ciri ciri sarung Ketjubung asli itu. Tentu tidak ada salahnya. Bahkan hal itu menjadi langkah baik sebagai antisipasi dan waspada agar tidak tertipu dengan barang palsu.
Selain itu, bisa jadi kita penasaran ada berapa tingkatan tipe sarung Ketjubung itu? Apa itu istilah SGD, Platinum, Hitam Polos, Goyor, Gold? Berapa pula harga termurah dan berapa yang termahal. Informasi seperti itu memang dibutuhkan agar kita bisa memperkirakan, untuk kyai kita dibelikan tingkatan yang keberapa dan untuk anak jalanan kita belikan tipe yang mana.
Berikut ciri ciri sarung ketjubung asli :
Adanya perbedaan tipe, harga, motif dan grade kualitas yang sangat beragam mungkin menjadikan kita ragu dan waspada dengan sarung ketjubung palsu. Nah, biar ada gambaran kita lanjut dengan permbahasan tipe dan harganya ya.
Sarung Ketjubung terbagi dalam tingkatan, tipe, atau jenis dengan urutan sebagai berikut :
Perlu diketahui, pada setiap tingkatan di atas ada berbagai nama yang menunjukkan kombinasi motif atau teknik pembuatannya. Biasanya, nama disingkat dalam tiga huruf. Contohnya: TIS (Timbul Ikat Songket), GSI (Gunung Songket Ikat), JSG (Jacquard Songket Gunung), SPP (Songket Pancingan Polos), atau MST (Mustamin Sutera).
Selain itu, pada setiap tingkatan di atas ada juga grade kualitas. Hal yang menunjukkan jenis produk yang sama namun mempunyai kualitas berbeda. Istilahnya, produk yang tidak lolos quality control atau afkir. Seringkali, masyarakat menyebutnya dengan kata rijek yang berasal dari kata reject. Meski kualitas tidak sebagus grade A, namun umumnya produk afkir masih laku bahkan ditunggu pembeli.
Kita dapat mengenali grade kualitas Sarung Ketjubung berdasarkan :
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, harga sarung Ketjubung termurah mulai 300 ribuan. Harga tersebut adalah harga eceran di pasaran untuk kualitas A yang punya ciri khas dengan nama Gold. Sedangkan kualitas B atau “Silver” atau bahkan kualitas di bawahnya kalau ada, tentu harganya bisa lebih murah.
Maka bila menemukan harga di bawah 300 ribuan di marketplace atau media sosial, Anda perlu menelusuri apakah produk tersebut bukan kualitas A alias afkir. Atau penjualnya memang jual rugi dengan alasan tertentu. Namun hal yang perlu Anda waspadai, bisa juga produk yang dijual palsu, barang yang dikirim tidak sesuai, atau justru modus penipuan dengan barang yang dibeli tidak pernah dikirim. Hati hati jangan sampai Anda tertipu.
Harga termahal sarung Ketjubung saat ini ada pada angka mulai 2 jutaan rupiah. Bisa jadi ke depan, ada produk spesial untuk momen tertentu atau produk buatan tangan dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) atau kombinasi batik tulis yang harganya tentu jauh lebih tinggi.
Nah itu tadi, penjelasan tentang ciri sarung Ketjubung asli, jenis, tingkatan kualitas dan perbedaan harga. Apakah Anda ingin mengetahui mengapa Sarung Ketjubung begitu populer di Indonesia? Apa saja kelebihannya? Bagaimana cara pencuciannya? Lihat di tulisan lain di blog ini ya.