Kerajinan Tenun Eksotis Asli dari Indonesia

Kerajinan Tenun

Selain batik, Indonesia juga dikenal dengan kerajinan tenun yang sangat cantik dan eksotik. Kain tenun yang ada di Indonesia sangat beragam dikarenakan setiap wilayah di Indonesia memiliki kain tenun yang unik dengan ciri khasnya masing-masing.

Kain tenun termasuk warisan budaya yang dimiliki oleh Indonesia yang diwarisan secara turun-temurun ke generasi berikutnya. Setiap motif pada kain tenun Indonesia memiliki maknanya masing-masing. Berikut ini adalah macam-macam kain tenun asli Indonesia yang cantik dan eksotis, check this out!

Tenun Pandai Sikek

Kerajinan Kain Tenun Pandai Sikek berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Tenun Pandai Sikek merupakan salah satu kain tenun Indonesia yang paling populer. Pandai Sikek diambil dari sebuah nama desa yang terletak di kaki gunung Singgalang, di mana terdapat ratusan penenun di desa tersebut. Tenun Pandai Kikek memiliki motif yang lebih sedikit dibanding kain tenun Indonesia lainnya. Hanya ada 2 motif yang ada pada Kain Tenun Pandai Sikek, yaitu motif cukie dan motif sungayang. Selain 2 motif tersebut, Tenun Pandai Sikek juga hanya ada 2 jenis, yaitu balapak dan bacatua. Di Minangkabau sendiri, Kain Tenun Songket Pandai Sikek digunakan dalam acara-acara adat. Terdapat nilai-nilai budaya di Kain Songket Pandai Sikek seperti ketekunan, kesabaran, ketelitian, dan keindahan.

Kerajinan Tenun Songket

Tenun Songket yang berasal dari Palembang juga salah satu kerajinan tenun Indonesia yang cukup terkenal. Tenun Songket banyak dipengaruhi budaya Cina dan budaya India dikarenakan pedagang dari kedua negara tersebut datang pada masa Kerajaan Sriwijaya. Ciri khas Tenun Songket adalah penggunaan warna merah dan benang emas yang menutupi hampir seluruh kain. Kain Tenun Songket biasanya digunakan pada acara pernikahan. Motif dan pola Kain Tenun Songket tidak banyak berubah dikarenakan motifnya diwariskan secara turun-temurun. Dalam selembar Kain Tenun Songket, biasanya terdapat 2 hingga 3 kombinasi motif.

Adapun ragam motif Tenun Songket antara lain Songket Lepus, Songket Tawur, Songket Tretes Mender, dan Songket Bungo Taciek.

Kerajinan Tenun Ulos

Kerajinan Tenun Ulos

Tenun Ulos adalah tenun khas suku Batak. Tidak seperti tenun lainnya yang berupa kain, Tenun Ulos dibuat dalam bentuk selendang. Tenun Ulos didominasi dengan warna hitam, putih, dan merah dengan penggunaan benang emas dan benang perak. Ada beberapa jenis Tenun Ulos yang dikenal di suku Batak. Tenun Ulos yang pertama pertama adalah Ulos Ragidup. Jenis Tenun Ulos yang satu ini adalah lambang kehidupan. Hal Ini dikarenakan warna, lukisan, dan corak Ulos Ragidup terkesan begitu hidup. Ulos Ragidup adalah Tenun Ulos yang paling sulit dibuat dan memiliki kelas yang paling tinggi.

Jenis Tenun Ulos yang kedua adalah Ulos Ragi Hotang. Ulos yang satu ini adalah jenis Ulos yang lebih sering digunakan untuk pesta adat. Terakhir yaitu Ulos Sibolang. Ulos yang satu ini digunakan untuk pemberian sebagai bentuk penghormatan atas jasa seseorang.

Kerajinan Tenun Troso

Kerajinan Tenun Troso

Nama Troso diambil dari nama sebuah desa di Jepara yang menjadi tempat produksi Tenun Troso. Proses pembuatan Tenun Troso cukup rumit dan membutuhkan waktu yang lama, bahkan hingga berbulan-bulan untuk satu motifnya. Hal ini dikarenakan Tenun Troso masih dibuat secara tradisional menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin atau yang dikenal dengan sebutan ATBM. Oleh karena itulah Tenun Troso ada yang dijual dengan harga yang cukup mahal. Tenun Troso ada yang bernuansa tradisional, etnik, klasik, kontemporer, hingga modern. Ada banyak sekali motif Tenun Troso, di antaranya motif cempaka, motif kecubung, motif dewi sri, motif krisna, motif misris, dan masih banyak lagi. Bahkan, ada motif yang diberi nama mantan Presiden Indonesia yaitu motif SBY.

Tenun Gringsing

Tenun Gringsing berasal dari Desa Tenganan di Bali. Tenun Gringsing adalah satu-satunya kain tenun tradisional asli Indonesia yang dibuat dengan menggunakan teknik dobel ikat. Perlu waktu yang sangat lama untuk membuat Tenun Gringsing, yaitu 2 tahun hingga 5 tahun. Kata gringsing berasal dari kata “gring” yang bermakna sakit dan “sing” yang bermakna tidak. Tenun Gringsing ini dipercaya bisa menolak bala. Sehingga di Bali, Tenun Gringsing ini dipakai dalam upacara adat dan upacara keagamaan. Diharapkan gabungan antara upacara dan simbol penolak bala dari Tenun Gringsing bisa melindungi masyarakat Bali dari hal buruk.

Tenun Gringsing tersedia dalam banyak sekali motif. Namun, sebagian besar adalah motif bunga dan motif hewan. Setiap motif Tenun Gringsing mempunyai maknanya masing-masing. Contoh motif Tenun Gringsing adalah motif lubeng, motif sanan empeg, dan motif wayang. Motif wayang adalah motif yang paling sulit dibuat hingga butuh waktu 5 tahun untuk mengerjakannya.

Tenun Toraja

Tenun Toraja merupakan simbol keterikatan antara manusia, alam, dan lingkungan. Selain itu, tenun ini juga merupakan simbol kejayaan dan kemakmuran. Tenun Toraja merupakan warisan budaya yang masih dijaga hingga saat ini. Tenun ini memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam budaya masyarakat dan suku Toraja. Bahkan, tenun ini memiliki peran yang penting dalam setiap upacara adat. Dahulu, hanya bangsawan dan orang kelas atas yang bisa memiliki Tenun Toraja. Tenun Toraja biasanya bermotif kerbau dan tongkangan, yaitu rumah adat di daerah Toraja. Motif-motif Tenun Toraja adalah gambaran dari kehidupan masyarakat Toraja itu sendiri.

Kain Tenun NTT

Seperti namanya, Kain Tenun NTT merupakan kain tenun produksi masyarakat Nusa Tenggara Timur. Kain Tenun NTT biasanya menggunakan pewarna alami yang terbuat dari akar pohon dan dedaunan. Ada banyak suku di NTT dan setiap suku memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing dalam hal motif dan corak kain tenunnya. Motif dan corak kain tenun yang dibuat setiap suku merupakan gambaran kehidupan masyarakat suku itu sendiri serta ikatan emosional yang mereka punya. Beberapa jenis Tenun NTT yaitu Tenun Ikat, Tenun Buna, dan Tenun Lotis. Tenun Lotis disebut juga Tenun Sotis atau Tenun Songket.

Tenun Sasak

Jika tenun sebelumnya berasal dari Nusa Tenggara Timur, Tenun Sasak berasal dari Nusa Tenggara Barat. Kata sasak diambil dari nama suku yang berada di NTB. Kegiatan menenun sudah diwariskan secara turun-temurun di suku Sasak tersebut. Kaum wanita suku Sasak wajib mempunyai kemampuan menenun. Bahkan ada sebuah filosofi yang dipercaya suku Sasak, bahwa perempuan yang belum bisa menenun belum boleh menikah karena dianggap belum dewasa. Tenun Sasak memiliki keunikan yang berbeda dari tenun asli Indonesia yang lain. Tenun Sasak hanya menggunakan bahan alami dalam proses pembuatannya.

Contohnya, benang yang digunakan berasal dari kapas yang mana kapas tersebut dipintal sendiri dengan menggunakan alat tradisional yang sangat sederhana. Hal ini membuat Tenun Sasak menjadi awet. Warnanya tidak mudah pudar walaupun sering dicuci berkali-kali. Seperti tenun-tenun sebelumnya, motif Tenun Sasak merupakan gambaran dari kehidupan sehari-hari suku Sasak.

Itu tadi adalah beragam tenun asli Indonesia yang cantik dan eksotis. Selain tenun-tenun yang sudah disebutkan, masih banyak lagi tenun asli Indonesia. Setiap kerajinan tenun memiliki makna dan simbolnya masing-masing.

Nah, buat kamu yang ingin membeli kain tenun, kamu bisa langsung kunjungi website tokotenun.com. Di website tersebut, kamu bisa menemukan beragam produk tenun yang sangat menarik. Kamu juga bisa menonton beragam video menarik seputar tenun di channel youtube tokotenun.com.