Mengenal Tenun Khas Jepara Baron Bulu

baron sulam bulu

Kain tenun merupakan kain tradisional warisan budaya khas nusantara. adapun motif setiap daerah berbeda-beda, dan memiliki filosofi tersendiri terhadap motif tersebut. Salah satunya tenun jepara, jepara sendiri sudah terkenal sebagai centra tenun yang bisa membuat segala macam jenis tenun dari nusantara.

Semakin berkembangnya keahlian masyarakat di jepara tepatnya di desa troso, ini membuat cipta karya tenun khas jepara sendiri. Baron Sulam bulu, tenun ini merupakankain tenun khas dari jepara.

Tenun baron bulu atau yang sering disebut dengan tenun baron sulam bulu, ini merupakan produk asli dari jepara. Proses pembuatan kain tenun ini tidak berbeda jauh dengan kain tenun baron pada umumnya. Yang membedakan kain tenun baron sulam bulu dengan kain tenun baron yang lain adalah adanya songket bulu yang dimbul di atas permukaan kain tenun.

Tenun baron yang biasanya menggunakan bahan polyester, maka berbeda hal dengan kain baron bulu ini yang menggunakan benang katun sebagai bahan dasarnya.

Perbedaan lain dengan baron yang lainnya, tenun ini memang lebih banyak dalam penggunaan bahannya. Yang biasanya hanya menggunakan 2 benang pakan saja, tenun ini bisa menghabiskan 4 benang pakan yang terletak di alat yang namanya sekoci. Banyaknya benang pakan yang dipakai dipengaruhi banyaknya motif sulaman bulu pada kain tenunnya. Bagaimana sih proses pembuatan kain tenun baron bulu?

Proses Pembuatan Tenun Baron Bulu.

Pewarnaan

Benang yang sudah disiapkan awalnya diberi pewarna atau wenter, pewarna yang digunakan ramah lingkungan jadi tidak mencemari sekitar. Proses pewarnaan ini juga di campur dengan sabun agar pewarnaannya merata dan tidak ada yang belang. Pada proses ini melakukan pencelupannya harus direbus terlebih dahulu lalu dibilas lagi dengan sabun agar sisa sisa pewarnanya rontok.

Penjemuran

Setelah benang memalui proses pewarnaan maka benang dilakukan penjemuran. Penjemuran ini biasanya membutuhkan waktu 1 sampai 2 hari dibawah terik sinar matahari. Jika cuacanya mendung maka proses ini sampai 4 hari. Sinar matahari yang sangat terik sangat mempengaruhi dalam proses ini. Untuk proses ini dilakukan agar benang kering merata sehingga tidak sering putus saat proses akhir penenunan.

Proses Malet

Proses ini dilakukan saat benang benar-benar kering merata. Ini merupakan proses membuatan benang pakan, benang ini yang nantinya digunakan sebagai pembuat sulaman bulu. Benang ini juga yang akan dimasukkan melintang pada benang lungsi pada saat proses menenun.

Menenun

Proses ini merupakan proses akhir membuat kain tenun, alat tenun yang digunakan masih manual menggunakan alat tenun tradisional bukan mesin. Pada proses ini benang lungsi dan benang pakan digabungkan menjadi kain tenun. Dan sulaman pada kain tenun ini tergantung dengan banyaknya bennag pakan yang digunakan.

Lihat juga cara pembuatannya https://www.youtube.com/watch?v=37F-q7MLmgc&ab_channel=TokoTenun

Motif-motif baron sulam bulu yang digunakan dari kehidupan masyarakat jepara sehari-hari, dari tradisi hingga kebiasaan.

Berikut Filososi Motif Baron Bulu

Motif Persegi

Motif persegi ini diambil dari tradisi masyarakat jepara, bentuk persegi ini menyerupai bentuk ketupat. Dibuat bentuk ketupat karena adat masyarakat jepara saat lebaran idhul fitri melakukan ritual kupatan atau pelarungan kepala kerbau ke tengah pantai. Hal ini dilakukan agar rakyat jepara selalu aman dan tidak terkena bencana apapun.

Motif Zigzag

Motif zigzag ini terinspirasi dari deburan ombak gelombang pantai-pantai di jepara. Tidak hanya karya seninya jepara juga terkenal dengan wisata alamnya seperti pantai kartini dan pantai-pantai lainnya. Motif ini diambil karena keindahan alam di jepara sendiri.

Jepara sangat kaya akan potensi keragaman motifnya, sehingga harus dilestarikan dan di perluas lagi dalam mengembangkan keahlianya. Anda bisa melihat produk-produk baron sulam bulu motif khas jepara di https://www.tokotenun.com/jual/tenun-baron-bulu-katun-2/