Filosofi Selendang Tenun yang Mengagumkan

makna filosofi selendang tenun ikat dalam budaya adat

Yuk kenali makna filosofi selendang dalam adat budaya kita. Mendengar kata selendang pasti tidak asing lagi di telinga kita ya gaes. Selendang adalah kain panjang yang biasa diselempangkan di tangan. Kali ini kami akan membahas selendang tenun asli warisan budaya lokal yang kini menjadi primadona karena keunikan berbagai motif yang dimilikinya. Selain itu, ternyata selendang menyimpan makna filosofis yang mengagumkan loh.

Umumnya, selendang tenun memiliki ukuran panjang 192 cm x lebar 46 cm. Selain bisa dipakai sebagai selempang, selendang tenun ternyata bisa dipakai sebagai hijab lho gaes. Multifungsi banget kan?

Eits, gak cuma itu aja, kalau kalian mau buat kombinasi juga bisa. Misal kamu mau buat tas atau pouch, bisa kamu kombinasi dengan selendang agar menambah kesan etnik kamu. Dalam adat Bali contohnya, selendang biasanya dipakai untuk aksesoris atau pelengkap pakaian dengan cara diikat di perut.

Tak hanya sekadar pelangkap pakaian agar bawahan tidak melorot ya, ternyata selendang menyimpan makna filosofis juga. Penasaran?

Filosofi Selendang

Secara umum, selendang bukan sekadar mempunyai banyak fungsi sebagai aksesoris dalam berpakaian. Dalam budaya adat, selendang mempunyai makna filosofi yang mendalam yaitu :

1. Simbol Pembimbingan

Filosofi selendang yang pertama adalah sebagai simbol pembimbingan. Artinya orang tua mesti mengajarkan anak anak agar berperilaku baik dalam kehidupan.

Makna filosofi selendang yang diikatkan pada tubuh adalah sebagai perlambang pengikat niat buruk dalam jiwa manusia. Agar keburukan dapat dikendalikan sehingga tidak membuat kerusakan di muka bumi.

Mengikatkan selendang pada perut juga merupakan simbol pemisah bagian tubuh atas yang lebih suci dengan bagian tubuh bawah. Bagi gadis yang belum menikah, memakai selendang di perut secara filosofis berarti menjaga rahim agar tetap suci sampai waktunya menikah.

2. Pengikat Niat Buruk dalam Jiwa

Makna yang kedua adalah saat memasuki area suci seperti Pura, Senteng bermakna sebagai pengikat niat buruk dalam jiwa manusia. Agar niat buruk tidak timbul dan membuat kegaduhan.

Karena Selendang atau Senteng ini dipakai biasanya di area pinggang, perut, atau dada, selendang juga bermakna sebagai pemisah antara tubuh bagian atas yang lebih suci dengan tubuh bagian bawah.

3. Filosofi Selendang Sebagai Penjaga Rahim

Makna filosofis terakhir adalah jika selendang dipakai perempuan yang belum menikah bermakna harapan supaya perempuan yang mengenakan senteng bisa menjaga rahimnya. Agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada si gadis, sebelum waktunya menikah. Seperti kita tahu, istilah senteng atau slempot adalah sebutan yang identik dengan kain selendang.

Itulah 3 makna yang terkandung dalam pakaian selendang. Jadi, mulailah memakai selendang untuk melestarikan budaya bangsa ya gaes. Kombinasikan dengan gaya pakaianmu, tanpa menghilangkan makna filosofi selendang yang ada.

Tinggalkan Balasan