Tenyata Ini, Makna Motif pada Kain Tenun Sumba NTT

makna motif kain tenun sumba ntt

Kain Tenun Sumba – Kita semua tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali kekayaan, terutama pada keindahan alam dan keragaman budayanya. Salah satu karya luar biasa milik Indonesia yang lahir dari satu pulau kecil nan indah adalah kain khas Sumba Nusa Tenggara Timur alias NTT.

Baca Juga :
Tenun Sumba yang Terkenal

Pengertian Tenun Ikat Sumba di Wikipedia

Kain tenun khas dari Sumba merupakan salah satu kain yang di buat secara manual tanpa menggunakan mesin, hanya menggunakan alat tenun tradisional dengan tenaga dan keterampilan manusia.

Lalu, apa yang membuat tenun Sumba ini berbeda? Bagi sebagian orang, mungkin melihat kain tenun khas Sumba, Nusa Tenggara Timur ini biasa saja. Namun bagi masyarakat Sumba dan pengagum kain etnik, tentu kain tenun Sumba memiliki keistimewaan yang tiada bandingannya.

Keistimewaan tersebut bisa dilihat dari tahapan pembuatannya. Dalam proses produksinya, kain Sumba ini memerlukan waktu yang tak singkat, paling sedikit sekitar 6 bulan, bahkan ada yang sampai 3 tahun baru jadi. Semua tergantung sejauh mana kesulitan pengerjaan motif yang diminati dan serumit apa perpaduan warna yang di mau.  

Uniknya Kain Tenun Sumba

Setiap tahapan pengerjaan kain tenun satu ini sangatlah unik dan penuh makna. Keunikan itupun muncul dari tahapan pengerjaan yang selanjutnya, yaitu pewarnaan.

Di tahap pewarnaan ini, kain tenun harus disimpan dalam keranjang yang ditutup rapat. Kain dibiarkan tertidur pulas layaknya seorang ibu menidurkan anak bayinya.

Filosofinya apa? Masyarakat Sumba percaya bahwa, dengan begitu alam juga akan ikut serta menyempurnakan proses penyelesaiannya, sehingga akan menghasilkan selembar kain yang sangat indah dan memiliki warna sesuai yang diinginkan.

Makna Motif Kain Sumba

Tak hanya cara pembuatan saja, motif kain Sumba juga mengandung nilai-nilai kehidupan yang di sakralkan dan sangat dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Masyarakat Sumba memilihi tetap mempertahankan motif-motif fauna yang juga jadi ciri khas pakem kain Sumba. Sebab mereka mempercayai bahwa binatang-binatang tertentu layak untuk dijadikan sebagai simbol atau lambang nilai kehidupan manusia.

Contohnya motif kuda, menggambarkan kagungan, kebijaksanaan dan kewibawaan. Kuda yang dalam bahasa setempat disebut “njara” mempunyai makna kemakmuran dan kesejahteraan. Kuda melambangkan alat transportasi yang menunjukkan kemakmuran pemiliknya.

Ada juga motif rusa yang ditekankan pada kedua tanduk gagahnya. Masyarakat Sumba menjadikan tanduk rusa sebagai simbol kekuasaan atau pemimpin yang adil dan bijaksana, mampu mengatasi segala permasalahan yang dihadapi rakyatnya.

Motif rusa biasanya terdapat pada tenun dari wilayah Kanatang, Sumba. Wilayah lain di Sumba yang juga terkenal dengan motif rusa adalah Kambera dan Rende. Meski sama sama motif rusa, namun beda wilayah beda pula detail motif rusanya alias tidak sama persis.

Sementara motif ayam jantan pada kain tenun Sumba melambangkan hewan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Sumba. Pada ritual upacara adat, ayam yang disebut “manu” disembelih dan dilihat posisi ususnya. Masyarakat setempat percaya bila ayam yang disembelih letak ususnya baik, maka pertanda baik bagi mereka.

Masih banyak motif fauna lain yang memiliki makna tertentu untuk masyarakat Sumba. Itulah mengapa kain tenun dari Sumba menjadi sangat digandrungi oleh warga Indonesia sendiri bahkan warga mancanegara. Alasannya, tak lain karena nilai sakral yang dimiliki dan motifnya yang penuh makna. Makna filosofi motif yang kental pada akhirnya mampu menyihir mata dan hati untuk menjadi pengagum kain etnik.

Penulis : Nofia Ulfa