Pesona Kerajinan Kain Tenun NTT

tenun jepara

TOKOTENUN.com – Bagian timur wilayah nusantara mempunyai pesona khas tenun etnik. Berbagai suku yang mendiaminya mempunyai budaya yang mempesona. Salahsatunya kain tenun NTT di Sumba.

Saat upacara keagamaan, pernikahan, kematian dan acara adat lain, kain tenun menjadi simbol untuk bertukar hadiah dan penghargaan.

Cara mengenakan kain tenun antara pria dan wanita pun berbeda. Untuk pria, kain tenun disebut Hinggi dikenakan dengan cara diikat. Sedangkan kain tenun NTT untuk wanita yang disebut sarung Lau Pihikung tidak diikat.

Cara pembuatan kain tenun Hinggi menggunakan teknik yang tergolong tua di wilayah negara kita. Pertama, benang dibentangkan dengan posisi memanjang untuk merancang gambar corak yang selanjutnya diikat dengan tali dan dicelupkan pewarna untuk memperoleh warna dasar. Setelah kering, selanjutnya adalah membuka kalita atau tali gewang pada pola tertentu yang akan dicelupkan pada warna berbeda. Warna dasar umumnya biru dan kedua merah kombu. Pewarna yang meresap dalam benang akan membentuk motif yang menjadi cirri khas tenun ikat. Sementara sarung Lau Pihikung umumnya mempunyai warna dasar dan corak yang disulamkan pada bagian bawah Lau. Untuk menata benang dan corak kain, biasanya digunakan lidi.

Tenun NTT Bukan Hanya Sumba

Bukan hanya Sumba Timur, daerah lain di NTT juga menghasilkan motif kain tenun yang khas. Tenun dari suku Amarasi di Timor misalnya. Motif yang dihasilkan merujuk status social alam fikiran serta kepercayaan yang dianut. Tenun Sikka terkenal dengan warna gelap seperti hitam atau biru tua dengan corak putih, kuning atau merah.

Walau banyak bernafaskan kepercayaan religi, pada era modern kain tradisional ini sudah menjadi produk seni. Penggunanya pun meluas. Tak ketinggalan para desainer juga menggunakan kekayaan budaya kain tenun NTT sebagai inspirasi rancangan busana.

Bahkan kini, baju tenun NTT sudah banyak digunakan untuk busana sehari-hari. Mulai seragam dinas, guru sekolah, karyawan swasta sampai pejabat tinggi. Bahkan presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan juga telihat mengenakan baju tenun dengan motif khas dari Nusa Tenggara Timur.